Minggu, 09 Mei 2010

Moeslimah idol


http://www.gaulislam.com/

Cantik, tubuh proporsional, pintar, gaul dan berperilaku baik. Itulah gambaran cewek ideal yang ada di benak setiap orang. Nggak heran kalo cewek yang memenuhi kriteria kayak gini sontak jadi idola di lingkungannya.

Nggak perlu jauh-jauh ikutan Indonesian Idol, AFI atau KDI, di sekitar kita tanpa kita sadari banyak loh idola-idola yang sering jadi buah bibir. Di sekolah atawa kampus misalnya, pasti ada aja satu-dua temen kita yang kelihatan paling menonjol dan jadi pusat perhatian. Jadilah doi jadi temen favorit yang disukai semua orang.

Bahkan bisa jadi di habitat dakwah kita, ada akhwat-akhwat tertentu yang karena kelebihannya jadi incaran para ikhwan, atau sebaliknya jadi teladan kalangan akhwat. Meski itu nggak diproklamirkan, toh fakta membuktikan akhwat macam gitu sering jadi pusat perhatian. Paling nggak, banyak ikhwan-ikhwan yang ngebet pengin mengkhitbahnya (ups).

Dulu saya punya temen kuliah nama bekennya Epot. Eit…jangan manyun, biar namanya nggak keren, tapi anaknya cakep. Udah bodi semampai, kulit mulus, otaknya juga encer. Cewek asli Tasikmalaya itu tutur bahasanya juga lemah lembut. Pembawaannya juga bersahaja, nggak banyak cing-cong. Jadilah doi banyak disegani cowok-cowok temennya. Mereka pada nggak berani ngegodain, malah pada ngeper.

Temen satu lagi namanya Meme. Cantik juga, tubuhnya mungil dan imut. Yang paling menonjol dari dia adalah: modis abis. Kalo kuliah, mulai ujung rambutnya yang keriting ampe ujung kaki didandani dengan warna senada. Kalo ijo, ijoooo semua…mirip ulat berjalan he..he…

Belum lagi kalo ujan, pake payung berenda-renda kayak cinderela. Wuih, pokoknya nyolok abis. Udah gitu ngomongnya juga heboh. Tapi doi juga baek dan pintar. Sama siapa aja mau gaul dan semua orang suka padanya. Uniknya, doi emoh jadi idola. Buktinya, Meme yang emang hobi nyanyi itu malah nolak ditawarin rekaman, jalan menuju kursi idola. ”Kalo mau jadi idola gampang, gue pernah ditawarin rekaman. Tapi buat apa jadi penyanyi, nggak lah yaw,” katanya.

Lain lagi ama akhwat yang satu ini. Sebut aja Anisa. Dari temen-temen seangkatannya, doi disebut-sebut sebagai the favorite. Soalnya, wajahnya paling manis dan nggak ngebosenin (kata temen-temennya). Dakwahnya? Tentu saja juga oke punya. ”Ah…masak sih. Itu kan kata temen-temen aja, saya sih nggak merasa gitu,” elaknya saat ditanya gimana perasaannya jadi yang “ter” di kalangan akhwat. Emang sih, dia mengakui, kadang ada juga perasaan bangga atau geer. Walaupun begitu dirinya tentu nggak pernah punya rencana untuk jadi idola.

Jaga diri

Sebenernya yang mencap seseorang itu idola justru lingkungan tempat dia berinteraksi. Dirinya sendiri mungkin nggak nyadar kalo selama ini jadi trend setter. Meski begitu ada juga yang sadar betul kalo dirinya jadi pusat perhatian. Misalnya para jebolan Indonesian Idol, AFI atau KDI kali ya. Mereka sih emang bener-bener diorbitkan buat jadi idola. Jadi, mereka diekploitasi banget untuk mendatangkan keuntungan. Tebar pesona sana-sini agar diakui eksistentinya. Padahal, nggak usah tebar pesona kalo yang namanya orang punya ‘kelebihan’ pasti akan kelihatan sendiri. Iya kan?

Makanya, buat kamu-kamu yang selama ini -merasa ataupun nggak-di posisi sebagai cewek idola di tengah-tengah habitatmu, kudu hati-hati membawa diri. Jangan sampai kelebihanmu sebagai cewek favorit malah menjerumuskan. Misal karena TePe alias tebar pesona ke sana ke mari malah dianggap murahan. Hasilnya, paling-paling suka diusilin cowok.

Baiknya bersikap tawadhu, meski tetep bergaul ama siapa aja. Jangan sampai pilih-pilih temen yang selevel aja. Misal yang sama-sama cakep atau sama-sama pintar doang. Yang penting jangan sampai keseringan muncul virus geer. Maklum, ini penyakit yang biasa menyerang para idola. Geer alias gede rasa hanya bikin kecewa kalo ternyata apa yang diharapkan nggak tercapai. Apalagi kalo udah urusan ikhwan (suit..suit), bisa makan hati Non!

Moeslimah idol

Menjadi idola di tengah-tengah lingkungan kita tentu hal yang membanggakan. Tapi jangan sampai hal itu memunculkan perasaan sombong alias riya’. Sebaliknya, bagi kamu-kamu yang memiliki kemampuan biasa-biasa aja, jangan rendah diri nggak bisa jadi yang paling favorit. Toh, bisa jadi, seseorang diidolakan di hadapan manusia malah dihinakan di hadapan Allah. Na’udzubillahi min dzalik. Contohnya para ‘pahlawan’ di Turki yang di dunia dipuja-puja (Mustafa Kemal, misalnya), diidolakan dan dikasih penghormatan habis-habisan. Padahal mereka itu justru pengkhianat agama Allah Swt.

Jadi, mending kamu memupuk diri untuk menjadi idola sejati, yaitu menjadi muslimah dambaan Allah Swt. Syaratnya gampang banget, Cuma satu kata: takwa. Nggak perlu syarat macam-macam. Nggak perlu cantik, tinggi badan 170 cm, pintar dan berbudi luhur (Hik..hik…itu kan syarat jadi Putri Indonesia ya). Juga nggak butuh fotokopi KTP, kartu keluarga atawa slip gaji (emang mo kredit motor?).

Yup, untuk menjadi akhwat yang disayangi Allah Swt. kita hanya dituntut untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Nggak hanya dari sisi kuantitas yang kudu banyak, tapi lebih penting lagi kualitas. Nah, kalo berhadapan dengan Allah neh sah-sah aja kalo kita tebar pesona alias cari perhatianNya. Caranya, ya itu tadi banyak-banyaklah beramal saleh.

Iya dong, Allah pasti akan care ama kita yang berusaha mendekatiNya. Allah Swt berfirman (dalam hadis qudsi) yang artinya: “Dan jika hamba-Ku mendekati dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan berlari. Jika ia melangkah sedepa, Aku melangkah sehasta.” Oke deh, selamat menjadi muslimah idol! [kholidah]

Akhwat idola tetap jaga kehormatan

Siapa coba yang nggak bangga jadi akhwat idola. Udah shalehah, cantik, pintar dan supel. Dijamin pasti jadi incaran para ikhwan. Manusiawi emang. Para akhwat aja kalo liat ikhwan klimis juga membatin, bahkan jadi gunjingan. Iya apa iya? ^_^ Nah, gimana kalo kamu termasuk akhwat idaman para ikhwan? Ada tips-tips yang kudu kamu perhatikan supaya nggak muncul penyakit hati:

v???? Jangan mudah geer. Yup, gede rasa bikin hati berbunga-bunga dan akhirnya hanya membayangkan yang indah-indah saja. Padahal realita nggak selamanya indah Non. Sadarlah, it is the real world. So, jangan baru dipuji aja udah melayang ke langit ke tujuh.

v???? Jaga pesona, jangan diobral. Yup, jangan mentang-mentang punya modal tampang keren, trus suka cari perhatian ke sana ke mari, padahal nggak ada urusan urgen. Apalagi kalo sering berkelebatan di hadapan para ikhwan. Malu dong. Lagian kasihan mereka Non, jangan bikin hati kebat-kebit. Sebab yang namanya ikhwan juga manusia, punya rasa, punya hati…

v???? Jangan sombong. Jangan mentang-mentang punya wajah di atas rata-rata para akhwat trus bersikap riya’. Yup, hilangkan penyakit hati yang satu ini karena bisa-bisa menggerus amal baik kita. Untuk itu jangan pernah pilih-pilih temen, entar dibilang somse.

v???? Jaga diri. Meski udah nutup aurat dengan sempurna, yang namanya wajah cantik tetep keliatan. Makanya tetep jaga diri jangan sampe jadi korban pelecehan. Tahu kan, cowok iseng nggak pandang bulu, biar udah berkerudung dan berjilbab tetep aja digodain. Nah, jaga diri jangan sampe jadi korban pelecehan.

v???? Jangan sok jual mahal. Biasanya akhwat yang jadi idola suka jual mahal. Apalagi kalo urusan ikhwan. Karena sadar jadi inceran, akhirnya jadi pilih-pilih banget. Kalo ada yang minat mengkhitbah (ehm..), sering nolak karena merasa masih ada ikhwan lain yang lebih cakep. Betul nggak? Jangan gitu-gitu bangetlah, entar bisa jadi boomerang loh. Saking pilih-pilihnya, salah-salah malah dapet yang biasa aja atau malah nggak kebagian (kue kalee…).[kholidah]
[diambil dari Majalah SOBAT Muda, edisi 13/Oktober 2005]

Related Articles:

Posting Komentar